24 September 2008


Kampus Politeknik Banyuwangi di Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 140 Banyuwangi  sedang diperbaiki menyongsong tahun ajaran baru 2008/2009

23 September 2008

Sambutan Bp. Sekda Kab. Banyuwangi pada Evaluasi Pendirian Politeknik 23 Mei 2008


Pendirian Politeknik Banyuwangi telah menjadi komitmen kita bersama. Meskipun menghadapi kendala yang cukup berat, namun telah banyak perkembangan yang telah dilaksanakan selama ini sebagai persiapan lahirnya Politeknik Banyuwangi.

Perkembangan tersebut antara lain pertama  telah dibentuknya Yayasan Pendidikan Tinggi Banyuwangi yang akan menaungi Politeknik melalui Akta Notaris Abdul Malik, SH Badan Hukum Nomor 03 Tanggal 13 Pebruari 2008, kedua telah disahkannya Peraturan Daerah Penjaminan Politeknik Banyuwangi oleh DPRD Kabupaten Banyuwangi pada Rapat Paripurna tanggal 11 April 2008. Diharapkan kedua hal tersebut dapat mempercepat akselerasi keluarnya ijin operasional serta pelaksanaan kegiatan persiapan penyelenggaraan Politeknik Banyuwangi. Ijin operasional dari Ditjen Dikti Depdiknas sangat penting sebagai landasan legal penyelenggaraan Politeknik Banyuwangi. Untuk itu saya harap segala permasalahan yang berkaitan dengan percepatan keluarnya ijin operasional hendaknya segera mendapatkan solusi pemecahan.

Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras mengawal pendirian Politeknik Banyuwangi selama ini. Upaya dan kerja keras ini sangat diperlukan saat ini dan yang akan datang. Masih banyak agenda yang sangat mendesak untuk dilaksanakan, antara lain Sosialisasi/Promosi,  Rekruitmen SDM serta dokumen masih bersifat tentatif yaitu penetapan site plan lokasi. Agenda ini agar dilaksanakan segera, mengingat waktu yang sangat terbatas karena pada September 2008, Politeknik Banyuwangi harus sudah melaksanakan Penerimaan Mahasiswa Baru.

Terhadap penundaan anggaran dari Dikti sebesar 33,81% tahun 2008, justru seharusnya menjadi motivasi untuk melakukan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan. Kenaikan harga BBM, inflasi, dan permasalahan lainnya menjadi dasar dari penundaan anggaran ini.

Kepada Tim Pelaksana Pendirian Politeknik Banyuwangi sebagai Satuan Pelaksana Kegiatan Politeknik Banyuwangi, saya harap dalam setiap pelaksanaan kegiatannya untuk mengikuti ketentuan yang berlaku, tertib administrasi, tertib pelaksanaan, efektif dan efisien. Hal ini sangat penting untuk dipegang teguh sehingga terwujud penyelenggaraan kegiatan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih, dan bertanggungjawab.

Akhirnya saya berharap kepada Yayasan Pendidikan Tinggi Banyuwangi, Tim Pendirian Politeknik Banyuwangi, serta semua Pihak yang terkait untuk bahu-membahu bekerja sama secara intensif mewujudkan Politeknik Banyuwangi. Kita berharap dalam pertemuan ini mendapatkan rekomendasi-rekomendasi untuk pengambilan keputusan berkaitan pendirian Politeknik Banyuwangi.

Briefing Direktur Akademik Ditjen Dikti pada Meeting Program Hibah 1 Maret 2008


Target APK pendidikan tinggi pada tahun 2008 adalah peningkatan dari 17,5% pada tahun 2007 menjadi 18%. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah (pusat, daerah) dan masyarakat. Fungsi Dikti dalam Penyelenggaraan pendidikan tinggi khususnya Politeknik adalah Regulating dan Facilitating. Regulating yang berarti pengaturan, bahwa seluruh pelaksanaan persiapan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi mengikuti aturan dan ketentuan yang disampaikan Dikti. Adapun Facilitating berarti bahwa Dikti memberikan dukungan dan fasilitasi terhadap penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tinggi.

Program Hibah Politeknik Batch II Tahun 2008 diharapkan memenuhi kriteria : 1) Relevant; sesuai potensi dan sumber daya di daerah, 2) Academic Atmosphere; nuansa akademik yang menonjol (proses pembelajaran, kajian, penelitian, dsb) pada politeknik, 2) Institution; menjadi lembaga pendidikan yang tangguh, akuntabel, kompetitif dalam skala nasional, internasional dan global, 3) Sustainable; mandiri dan berkelanjutan, 4) Effective; output menjadi efektif, berkaitan dengan input dan proses. Input SDM Dosen yang berkualitas, Fasilitas yang memadahi, Sistem yang mapan sehingga mampu menciptakan lulusan politeknik yang handal, 5) Creative, Innovative; mampu mendorong skill development.

Prioritas utama sebagai persyaratan dikeluarkannya ijin operasional adalah Peraturan Daerah Penjamin Keberlangsungan Politeknik. Hal ini berkaitan dengan dinamika sosial politik yang senantiasa berubah sehingga perlu diantisipasi untuk menjamin perkembangan dan keberlangsungan politeknik. Disamping itu, Akta Notaris Yayasan, dengan pernyataan bahwa yayasan bukan milik individu. Hal ini sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi konflik di kemudian hari.

22 September 2008


Segenap Pimpinan dan Staf Politeknik Banyuwangi

Mengucapkan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1429 H

Semoga Amal Ibadah Kita Diterima Allah SWT. Amiin

Sejarah Politeknik Banyuwangi (Poliwangi)

Persiapan Pendirian POLITEKNIK Pemda Banyuwangi diawali dari keinginan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mendirikan Perguruan Tinggi Negeri di Banyuwangi. Rencana tersebut ditindaklanjuti dengan surat  tugas  Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi No. 800/392/429.102/2003 yang diketuai oleh Drs H. Sabari,MM untuk melakukan kajian-kajian terkait dengan rencana tersebut sampai akhir tahun 2004.

Hasil kajian tersebut akhirnya ditindaklanjuti dengan penyusunan tim perintis Politeknik oleh Bupati Banyuwangi  melalui Surat Keputusan No. 188/223/Kep/429.012/2006 tentang Tim perintis dan Surat Keputusan No. 188/224/Kep/429.012/2006 tentang Tim Teknis  Pendirian Politeknik pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Namun demikian rencana ini akhirnya terhenti karena adanya himbauan dari Ditjen Dikti bahwa perguruan tinggi swasta tidak diperkenankan untuk membuka program baru dan tidak diperkenankan pendirian Perguruan Tinggi baru. Surat Edaran Dikti No 2439/D/T/2001 tentang pembukaan program studi baru dan pendirian perguruan tinggi baru menjadi argumentasi sehingga akhirnya harapan dan rencana pendirian Politeknik Pemda Banyuwangi menjadi agak surut dalam melangkah. Tim perintis dan tim teknis pun kurang berjalan sesuai rencana.

Namun demikan upaya tetap terus dilakukan. Pada hari Selasa, tanggal 8 mei 2007,  BAPPEDA Kabupaten  Banyuwangi mengumpulkan tim perintis untuk melakukan pertemuan evaluasi pendirian politeknik Pemda Banyuwangi. Hasil pertemuan tersebut menyepakati untuk meneruskan upaya dan mencari terobosan, antara lain dengan rencana study banding  ke Poltek Pemkot Kediri untuk kemudian merevisi proposal pendirian  Politeknik Pemda Banyuwangi, penyempurnaan MOU, surat kesanggupan Bupati dan DPRD Banyuwangi.

Upaya selanjutnya, Tim Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan konsultasi ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta pada tanggal 27 Juni 2007.  Hasil dari konsultasi tersebut adalah untuk saat ini pendirian Perguruan Tinggi baru sudah tidak diperkenankan, sampai menunggu kebijakan baru dari Dirjen Dikti. Adapun yang masih diperbolehkan adalah peningkatan status atau pengembangan dari Akademi ke Politeknik, dari Politeknik ke Sekolah Tinggi dan dari Sekolah Tinggi ke Universitas.

Hasil konsultasi ini memberikan secercah harapan, walaupun pendirian Politeknik masih mengalami hambatan oleh karena aturan Dikti. Tim perintis Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus melakukan konsolidasi untuk mewujudkan berdirinya sebuah Politeknik di Kabupaten Banyuwangi.  Pemda Banyuwangi  melakukan koordinasi dan konsultasi  ke Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Jakarta untuk mewujudkan Politeknik Banyuwangi. Hasil konsultasi memberikan arahan; 1) membantu  dan memberikan  pencerahan  alih status AKABA Banyuwangi menjadi Politeknik Banyuwangi, 2) dalam usulannya AKABA ke Politeknik Banyuwangi perlu memperhatikan potensi wilayah melalui study kelayakan, dan  3) yang mengusulkan Politeknik harus yayasan  di dukung sepenuhnya oleh pemda dan DPRD melalui Perda. 

Selanjutnya untuk memenuhi arahan Dirjen Dikti terhadap Badan Hukum Pendidikan akhirnya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mereformasi Yayasan Pendidikan Rempeg Jagapati menjadi Yayasan Pendidikan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan  kepengurusan yang baru. Hal ini dilakukan untuk mendukung dan mempercepat proses penyusunan proposal pendirian Politeknik  dengan membuka 4 (empat) jurusan yaitu : 1) Teknik mesin otomotif, 2) Teknik elektronika komunikasi, 3) teknik elektro industri, 4) Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan.

Proses dan upaya pelaksanaan terus berjalan. Harapan dan niat tersebut semakin kuat, atas karunia dan petunjuk Tuhan yang Maha kuasa. Pada tanggal 12 September 2007 akhirnya Dirjen Dikti memberikan  kesempatan kepada Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan Politeknik Baru tahun 2008 melalui surat No. 2303/D2.2/2007.  Pemda Banyuwangi kemudian mengirim 3 (tiga) orang peserta pada work shop penyusunan proposal pendirian Politeknik baru Batch II Tahun 2008 di Hotel Jayakarta Bandung pada tanggal 24 -25 September 2007.  Hasil work shop tersebut kemudian dipresentasikan didepan pimpinan daerah (Bupati Banyuwangi, Sekretaris Daerah, dan Kepala Satuan Kerja Perangkat  Daerah terkait). Selanjutnya Bupati memberikan instruksi untuk segera menindaklanjuti  kesempatan emas ini. Tim task force disusun dan segera bekerja untuk menyusun proposal pendirian Politeknik daerah.

Hasil pembahasan tim task force merekomendasikan  proposal pendirian Politeknik dengan 3 (tiga) jurusan awal mula yang diusulkan ke Bupati Banyuwangi, 1) Jurusan Teknik Mesin, 2) Jurusan Teknik Informatika, 3) Jurusan Analis Kesehatan. Akan  tetapi setelah melalui pembahasan yang panjang bersama Bupati Banyuwangi disepakati bahwa Program Politeknik daerah ini benar-benar setelah lulus dapat bekerja secara mandiri, karena melihat jurusan analis masih bergantung dengan dunia usaha maka jurusan analis kesehatan sementara ditunda dulu. Akhirnya disepakati jurusan yang diajukan ke Ditjen Dikti Depdiknas: 1) Jurusan Teknik Mesin, 2) Jurusan Teknik  Informatika,  3) Jurusan Teknik Sipil.

PENERIMAAN MAHASISWA BARU POLIWANGI

Seleksi masuk

Seleksi masuk Politeknik Banyuwangi terdapat 2 jalur:

1.  Jalur Reguler

2.  Jalur PMDK

Persyaratan Seleksi masuk Jalur Reguler:

1.   Warga Negara Indonesia

2.   Berijasah SMU/ Madrasah Aliyah / SMK

3.   Usia maksimal 25 tahun per 1 September 2008

4.   Lulus Ujian Seleksi, meliputi Ujian Masuk dan Tes Kesehatan


Kelengkapan:

1.    Menunjukkan Ijasah asli dan fotocopynya yang telah dilegalisir

2.    Menunjukkan NEM dan NUN asli dan fotocopynya yang telah dilegalisir

3.    Fotocopy Tanda Pengenal/ KTP/ SIM/ Paspor

4.    Pasfoto (hitam putih/ berwarna) ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 lembar

Persyaratan Seleksi masuk Jalur PMDK:

Politeknik Banyuwangi menyediakan jalur khusus bagi calon mahasiswa berprestasi. Seleksi masuk Jalur PMDK terdiri dari 2 jalur :

1.   PMDK Mahasiswa Berprestasi

2.  PMDK Mahasiswa Berprestasi Jalur Ekonomi Lemah. Jalur ini dikhususkan kepada mereka yang berasal dari kalangan keluarga Ekonomi Lemah. Untuk itu bagi siswa yag mengikuti seleksi penerimaan melalui Jalur PMDK dan benar-benar berasal dari keluarga Ekonomi Lemah (kurang mampu/ miskin) bisa diajukan sebagai calon penerima beasiswa Ekonomi Lemah.

Pihak Sekolah (SMU/ SMK/ MAN) bisa mengajukan calon penerima PMDK Berprestasi Ekonomi Lemah sebanyak-banyaknya 3 calon untuk 1 (satu) sekolah.

Bagi calon peserta yang lolos seleksi tahap pertama, maka akan dilakukan visitasi

Kelengkapan:

Calon mahasiswa  PMDK Berprestasi cukup mengisi formulir Pendaftaran yang disediakan dan melengkapi data-data yang diperlukan, meliputi:

1.   Copy Rapor kelas 1-3 (yang telah dilegalisir)

2.  Copy Sertifikat dan Piagam penghargaan (bila ada)

3.  Surat rekomendasi dari Kepala Sekolah

       Untuk pendaftar PMDK Berprestasi Jalur Ekonomi Lemah, melengkapi :

4.  Copy Kartu Susunan Keluarga

5.  Surat Keterangan Penghasilan Orang tua

Mekanisme Seleksi

1.   Seleksi administrasi dilakukan untuk mengevaluasi persyaratan administrasi yang telah dikirim oleh pihak SMU, MAN dan  SMK

2.   Seleksi prestasi dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan prestasi pendaftar program PMDK

 

Selayang Pandang POLITEKNIK BANYUWANGI


Sampai dengan pertengahan 2007, Pemerintah tetap pada kebijakan : tidak membuka perguruan tinggi khususnya di Jawa dan Bali. Namun data menunjukkan tahun 2007 terdapat 750.000 lulusan S1 dan Diploma yang menganggur. Untuk itu Depdiknas melalui Ditjen Dikti meluncurkan Politeknik sebagai solusi untuk menyiapkan lulusan pendidikan tinggi yang ‘siap kerja’.

POLITEKNIK BANYUWANGI merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang didirikan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk memiliki keahlian terapan, melalui Pola Sharing pendanaan 70% APBN dan 30% APBD Kabupaten Banyuwangi.

POLITEKNIK BANYUWANGI menyelenggarakan program pendidikan Diploma III, bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi professional. Lulusan POLITEKNIK BANYUWANGI diberi sebutan Ahli Madya   (A.Md), dengan lama pendidikan adalah 3 (tiga) tahun atau 6 (enam) semester. Perkuliahan dilaksanakan secara terstruktur dengan sistem paket yang menggabungkan antara teori dan praktek.

Misi pendidikan POLITEKNIK BANYUWANGI adalah untuk mendukung perkembangan industri di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya, baik pengembangan industri baru maupun perbaikan mutu industri yang sudah ada, melalui pengadaan SDM yang berkualitas, yang dapat mengantisipasi kemajuan dan perkembangan teknologi serta memiliki kemampuan yang sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan bidang kerja di industri yang dimasukinya.

POLITEKNIK BANYUWANGI bertujuan Menghasilkan tenaga ahli yang ‘siap pakai’, yang sangat relevan dengan kebutuhan industri atau pun sektor riil saat ini, dengan keunggulan:

1.       Salah satu dari 9 Kabupaten/Kota yang masuk Program Khusus Hibah Politeknik dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

2.      Pendirian dan penyelenggaraan Politeknik Banyuwangi didukung dan difasilitasi (tenaga, sarana prasarana, anggaran) oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

3.      Penyelenggaraan pendidikan Politeknik Banyuwangi didampingi oleh Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Untuk tahap awal (2 sampai 3 tahun),  Direktur Politeknik Banyuwangi berasal dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS ITS).

4.      Tenaga dosen, didukung tenaga ahli dibidangnya. Untuk sementara, tenaga dosen berasal dari dosen yang berpengalaman dari ITS. Tenaga dosen hasil rekriutmen Politeknik Banyuwangi diprogramkan mengikuti tugas belajar di luar negeri (Jepang, Kanada, dan Belanda) dan di dalam Negeri (ITS, ITB) dengan dana APBN.

5.      Laboratorium dengan Peralatan lengkap dan kualitas terkini disediakan mulai tahun 2008 dari dana APBN. Untuk sementara, praktikum menggunakan lab. SMKN terdekat.

6.      Lulusan Politeknik Banyuwangi merupakan SDM yang memiliki keahlian terapan yang ‘siap pakai’ untuk (1) bekerja mendukung industri atau (2) menciptakan lapangan kerja sendiri dengan kemampuan entrepreneurship (wirausaha) yang dimiliki. Atau (3) jika ingin melanjutkan, disediakan program transfer ke D4 atau S1 di ITS.

7.      Pendidikan berkualitas dengan biaya yang murah, karena adanya dukungan anggaran dari Ditjen Dikti dan Pemerintah Kab. Banyuwangi.

8.     Disediakan Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan mahasiswa kurang mampu.

Status Politeknik Banyuwangi adalah Program Khusus, yang difasilitasi Ditjen Dikti Depdiknas Jakarta dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi serta didampingi PENS ITS Surabaya.

Sesuai amanat Perda Penjaminan Politeknik, kedepan diharapkan mampu mandiri. Sebagaimana UI, ITB, UGM, IPB, UNAIR, menjadi Badan Hukum Pendidikan Milik Negara, maka status Politeknik Banyuwangi kedepan akan menjadi mandiri dengan status Badan Hukum Pendidikan Milik Pemerintah Daerah.

JURUSAN

1.      Jurusan Teknik Informatika dikonsentrasikan pada Sistem Informasi dan Jaringan Komputer;

2.      Jurusan Teknik Mesin dikonsentrasikan pada Mekatronika ;

3.      Jurusan Teknik sipil dikonsentrasikan pada  Infrastruktur Sipil Daerah Pesisir 

LOKASI KAMPUS

Jalan  J.A Suprapto 140 Banyuwangi

Telp. 0333-419614